• ١ - كانَ إذا خرجَ من منزلِهِ قالَ اللَّهمَّ إنِّي أعوذُ بِكَ أن أضلَّ أو أزلَّ أو أظلِمَ أو أُظلمَ أو أجْهلَ أو يُجهلَ عليَّ
الراوي: أم سلمة أم المؤمنين • الألباني، صحيح ابن ماجه (٣١٤٨) • صحيح • أخرجه أبو داود (٥٠٩٤)، والترمذي (٣٤٢٧)، والنسائي (٥٤٨٦)، وابن ماجه (٣٨٨٤) واللفظ له، وأحمد (٢٦٦١٦)
Ketika keluar dari rumahnya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu agar tidak tersesat, atau terperosok, atau menzalimi, atau dizalimi, atau bertindak bodoh atau diperlakukan bodoh."
Perawi: Ummu Salamah, Ummul Mukminin
Ahli Hadits: Al-Albani rahimahullah
Sumber: Shahih Ibnu Majah (3148)
Kesimpulan Hukum Ahli Hadits: Shahih
Takhrij: Dikeluarkan oleh Abu Dawud (5094), Tirmidzi (3427), Nasa'i (5486), Ibnu Majah (3884), dan lafadz ini miliknya, serta Ahmad (26616).
ما خرج النبيُّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم من بيتي قَطُّ إلا رفع طَرْفَه إلى السماءِ فقال اللهم أعوذُ بك أن أَضِلَّ أو أُضَلَّ أو أَزِلَّ أو أُزَلَّ أو أَظْلِمَ أو أُظْلَمَ أو أَجْهَلَ أو يُجْهَلَ عَلَيَّ
Tidak pernah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari rumahku kecuali beliau mengangkat pandangannya ke langit dan berkata, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu agar tidak tersesat atau disesatkan, atau terperosok atau dijatuhkan, atau menzalimi atau dizalimi, atau bertindak bodoh atau diperlakukan bodoh."
________________________________________
الراوي : أم سلمة أم المؤمنين •الألباني •صحيح أبي داود • الصفحة أو الرقم: 5094 • خلاصة حكم المحدث : صحيح • التخريج : أخرجه أبو داود (5094) واللفظ له، والترمذي (3427)، والنسائي (5486)، وابن ماجه (3884)، وأحمد (26616)
Perawi: Ummu Salamah, Ummul Mukminin Ahli Hadits: Al-Albani rahimahullah Sumber: Shahih Abu Dawud Halaman atau nomor: 5094 Kesimpulan Hukum Ahli Hadits: Shahih Takhrij: Dikeluarkan oleh Abu Dawud (5094), lafadz ini miliknya, dan oleh Tirmidzi (3427), Nasa'i (5486), Ibnu Majah (3884), dan Ahmad (26616).
PENJELASAN – SYARAH:
الدُّعاءُ الصَّادِقُ مِنَ القلبِ الخاشِعِ يُمَثِّلُ درجةً عاليةً مِن حُسْنِ التَّوكُّلِ على اللهِ تعالى، والالْتِجاءِ إليه، والإقرارِ بقُدْرتِهِ، وأنَّه هو النَّافِعُ والضَّارُّ، وقد كان النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ دائمَ الدُّعاءِ للهِ في كُلِّ أحوالِهِ، ومِن هذه الأحوالِ عِندَ الخروجِ مِنَ البيتِ.
Doa yang tulus dari hati yang khusyuk mencerminkan tingkat tinggi dari ketawakalan yang baik kepada Allah Ta'ala, berlindung kepada-Nya, dan pengakuan akan kekuasaan-Nya, bahwa Dia adalah Yang memberi manfaat dan mudarat. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selalu berdoa kepada Allah dalam setiap keadaannya, dan di antara keadaan tersebut adalah ketika keluar dari rumah.
وفي هذا الحديثِ تقولُ أُمُّ سَلَمةَ رَضِي اللهُ عنها زوجُ النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: "ما خَرَجَ النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ مِن بَيْتي قَطُّ إلَّا رَفَعَ طَرْفَه" ببَصَرِه وعينَيْه "إلى السَّماءِ"، والمعنى: أنَّ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كان بصورةٍ دائمةٍ إذا خرَجَ مِنَ البيتِ دعا اللهَ وقال: "اللهُمَّ أَعُوذُ بكَ"، فأَلْجَأُ إليكَ وأَسْتجيرُ بكَ مِن: "أنْ أَضِلَّ أو أُضَلَّ"؛ بأنْ أَقَعَ في الضَّلالِ بنَفْسي، أو أنْ أُضِلَّ غَيْري، "أو أَزِلَّ أو أُزَلَّ"، والزَّلَلُ هو الوقوعُ في المعصيةِ، والمعنى: أَجِرْني واحْمِني مِن أنْ أقَعَ في الذَّنبِ أو المعصيةِ بقَصْدٍ أو بِغيرِ قَصْدٍ مِنِّي، "أو أَظْلِمَ أو أُظْلَمَ"، أي: أَعوذُ بِكَ أنْ أَظْلِمَ أحدًا مِن خَلْقِك في أيِّ أَمْرٍ مِن الأمورِ، أو أنْ يَظْلِمَني أحدٌ؛ وهذا لسُوءِ عاقِبةِ الظُّلْمِ، "أو أَجْهَلَ أو يُجْهَلَ عَليَّ"، أي: أَعوذُ بِكَ مِن أنْ أَفْعَلَ فِعْلَ الجاهِلينَ مِن سُوءِ الخُلُقِ وإيذاءِ النَّاسِ، أو أنْ يَفْعَلَ أحدٌ بي هذا الفِعْلَ، ويحتملُ أنْ يكونَ المعنى: أَعوذُ بِكَ أنْ أجْهَلَ شيئًا مِن الأمورِ ولا أعْلَمَها، أو لا يُعلِّمَني إيَّاها أحدٌ.
Dalam hadits ini, Ummu Salamah radhiyallahu 'anha, istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, mengatakan: "Tidak pernah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari rumahku kecuali beliau mengangkat pandangannya ke langit," artinya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara konsisten ketika keluar dari rumah berdoa kepada Allah dan berkata: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu," artinya aku berlindung dan memohon perlindungan kepada-Mu dari: "tersesat atau disesatkan," yaitu jatuh dalam kesesatan sendiri atau menyesatkan orang lain, "terperosok atau dijatuhkan," yaitu jatuh dalam dosa atau maksiat dengan sengaja atau tidak sengaja, "menzalimi atau dizalimi," yaitu aku berlindung kepada-Mu dari menzalimi orang lain atau dizalimi oleh orang lain, karena buruknya akibat dari kezaliman, "bertindak bodoh atau diperlakukan bodoh," yaitu aku berlindung kepada-Mu dari melakukan tindakan bodoh seperti berperilaku buruk atau menyakiti orang lain, atau diperlakukan dengan tindakan bodoh oleh orang lain. Bisa juga berarti: aku berlindung kepada-Mu dari ketidaktahuan terhadap sesuatu atau tidak diajari oleh orang lain.
هذا، وبعضُ هذه الأدعيةِ في حَقِّ النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ مِن بابِ التَّعليمِ لأُمَّتِه؛ لأنَّه صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ معصومٌ ممَّا يَستعيذُ منه فيها.
Sebagian dari doa-doa ini dalam konteks Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah untuk mengajarkan umatnya; karena beliau shallallahu 'alaihi wa sallam terjaga dari hal-hal yang dimintakan perlindungan darinya.
وفي الحديثِ: الحَثُّ على الدُّعاءِ والْتِزامِه على كُلِّ حالٍ، والحثُّ على التوجُّهِ إلى اللهِ تعالى .
Dalam hadits ini terdapat dorongan untuk selalu berdoa dan komitmen dalam segala keadaan, serta dorongan untuk selalu mengarahkan diri kepada Allah Ta'ala.
(مصدر الشرح: الدرر السنية)
(Sumber penjelasan: ad-Durar as-Saniyyah) https://dorar.net/hadith/sharh/148847
Akhukum Zaki Rakhmawan Abu Usaid