Ringkasan Faidah Hadits Syarah Riyadhus Shalihin Bab : Ar-rajaa' (harapan) Hadits 436-437



✒️ *Ringkasan Faidah Hadits*

Syarah Riyadhus Shalihin

Bab : Ar-rajaa' (harapan) 

Hadits 436-437

---------------


🔰 *Hadits 436*


٤٣٦ - وَعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : 

(( إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الْأَكْلَةَ، فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا، أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ، فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا.)) 

(رواه مسلم)


436. Dari Anas, ia berkata, Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Allah sangat meridhai orang yang apabila memakan makanan dia lantas memuji-Nya atas makanan tersebut, atau meminum minuman lantas dia memuji-Nya atas minuman tersebut." (HR. Muslim)


✳️ Ini adalah adab setelah makan dan minum. 


✳️ Cara paling mudah merealisasikan tauhid di dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan senantiasa memuji Allah Ta'ala setiap mendapatkan makanan dan minuman,


dan meyakini Dialah Dzat yang memberi rezeki. 


✳️ Doa setelah selesai makan :


الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ


Artinya: "Segala puji bagi Allah yang memberi makan ini kepadaku dan yang memberi rezeki kepadaku tanpa daya dan kekuatanku.”


✳️ Menyadari makanan dan minuman yang didapatkan, seluruhnya berasal dari Allah Ta'ala. 


✳️ Mengharap Wajah Allah di setiap selesai makan dan minum dengan mengucap rasa syukur. 


✳️ Menetapkan sifat Ridha Allah Ta'ala,


Menyelewengkan sifat Ridho dengan penerimaan atau kehendak untuk menerima, ini termasuk _ta'thil_ peniadaan Sifat Allah dan hal ini menyelisihi cara pandang beragama (manhaj) salafus shalih (3 generasi terbaik). 


🔰 *Hadits 437*


٤٣٧ - وَعَنْ أَبِي مُوسَى رَضَ لَهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: (( إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيءُ النَّهَارِ، وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا.)) (رواه مسلم)


437. Dari Abu Musa, dari Nabi bersabda: "Sesungguhnya Allah selalu membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa pada siang hari, dan membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa pada malam hari, hingga terbit matahari dari tempat terbenamnya." (HR. Muslim)


✳️ Sebaik-baik taubat adalah yang dilakukan langsung (segera) setelah melakukan dosa. 


✳️ Matahari terbit dari tempat terbenamnya, ini adalah waktu tidak diterimanya taubat.


🌻 *Diambil dari :*

Kajian Syarah Riyadhus Shalihin

Bersama Ustadz Abu Usaid Zaki hafidzahullah


*AdminYakoma*